sekedar buat referansi aja boss........
Tinea korporis dan kruris merupakan suatu infeksi jamur Dermatofita pada kulit yang penyakitnya disebut dermatofitosis. Golongan jamur ini mempunyai sifat mencernakan keratin. Penyakit ini termasuk dalam kelompok mikosis superfisialis.
SINONIM
Sinonim dari Tinea Korporis adalah Tinea sirsinata, Tinea glabrosa. Sinonim dari Tinea Kruris adalah Eczema marginatum."Dhobi itch", "Jockey itch´.
DEFINISI
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita yang mengenai kulit tubuh tidak berambut (globorous skin) di daerah muka, badan, lengan dan glutea. Tinea kruris adalah infeksi jamur jamur dermatofita yang mengenai lipat paha, daerah genitalia dan di sekitar anus yang dapat meluas ke bokong dan perut bagian bawah.
EPIDEMIOLOGI
Tinea korporis dan kruris banyak diderita oleh semua umur, terutama lebih sering menyerang orang dewasa, terutama pada orang-orang yang kurang mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta kelembaban kulit yang lebih tinggi.. Lebih sering menyerang pria daripada wanita. Tersebar ke seluruh dunia, terutama pada daerah tropis, dan insidensi meningkat pada kelembaban udara yang tinggi.
ETIOPATOGENESIS
Tinea korporis disebabkan jamur Dermatofita, terutama oleh Epidermophyton floccosum atau Trichophyton rubrum. Tinea kruris disebabkan jamur dermatofita terutama oleh Epidermophyton floccosum, Trichophyton rubrum,dan Trichophyton mentagrophytes.
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda yang mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur hotel dan lain-lain.
Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-cabangnya di dalam jaringan keratin yang mati. Hifa ini menghasilkan enzim keratolitik yang berdifusi ke dalam jaringan epidermis dan menimbulkan reaksi peradangan.
Pertumbuhan jamur dengan pola radial di dalam stratum korneum menyebabkan timbulnya lesi kulit yang sirsinar dengan batas yang jelas dan meninggi. Reaksi kulit semula berbentuk papul kemudian berkembang menjadi suatu reaksi peradangan berupa suatu dermatitis.
GEJALA KLINIS
Gambaran klinis dari tinea korporis merupakan lesi anular, bulat atau lonjong, berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang ( tanda peradangan lebih jelas pada daerah tepi ) yang sering disebut dengan central healing. Tapi kadang juga dijumpai erosi dan krusta akibat garukan. Lesi- lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan kulit dapat juga terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi kulit yang menjadi satu. Selain itu lesi dapat berupa arsiner, atau sinsiner. Bila tinea korporis ini menahun tanda-tanda aktif jadi menghilang selanjutnya hanya meningggalkan daerah-daerah yang hiperpigmentasi dan skuamasi saja. Kelainan-kelainan ini dapat terjadi bersama-sama dengan tinea kruris
Pada tinea kruris keluhan utama adalah rasa gatal yang dapat hebat. Lesi umumnya bilateral walaupun tidak simetris, berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa bintil-bintil kemerahan atau lenting-lenting kemerahan, atau kadang terlihat lenting-lenting yang berisi nanah. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman bersisik. Lesi aktif, polisiklik, ditutupi skuama dan kadang-kadang disertai dengan banyak vesikel kecil-kecil. Biasanya disertai rasa gatal dan kadang-kadang rasa panas. Garukan terus-menerus dapat menimbulkan gambaran penebalan kulit. Buah zakar sangat jarang menunjukkan keluhan, meskipun pemeriksaan jamur dapat positif. Apabila kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya macula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi
DIAGNOSA BANDING
Tinea korporis dapat didiagnosa banding dengan dermatitis kontak, Pitiriasis rosea, Psoriasis vulgaris, sifilis stadium II tipe makulopapular, dan dermatitis seboroik. Tinea kruris dapat didiagnosa banding dengan kandidiasis inguinal, eritrasma, psoriasis, dan dermatitis kontak.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan:
1. Anamnesa
Dari anamnesa didapatkan rasa gatal yang sangat mengganggu, dan gatal bertambah apabila berkeringat. Karena gatal dan digaruk, maka timbul lesi sehingga lesi bertambah meluas, terutama pada kulit yang lembab
2. Gejala klinis yang khas
3. Pemeriksaan laboratorium
Pada kerokan kulit dengan KOH 10-20% bila positif memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora (hifa yang bercabang) yang khas pada infeksi dermatofita. Pemeriksaan dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan basah dan untuk menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada media buatan. Yang dianggap paling baik pada waktu ini adalah medium Agar Dekstrosa Sabouraud
PENATALAKSANAAN
1.Umum
· Meningkatkan kebersihan badan dan menghindari berkeringat yang berlebihan
· Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang panas dan tidak menyerap keringat (karet, nylon)
· Menghindari sumber penularan yaitu binatang, kuda, sapi, kucing, anjing, atau kontak pasien lain.
· Menghilangkan fokal infeksi ditempat lain misalnya di kuku atau di kaki.
· Faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus, kelaian endokrin yang lain, leukemia, harus dikontrol.
2. Khusus
Topikal
- Derivat azol misalnya mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol 1%
- Salep Whitfield
- Asam benzoate 6-12%
- Asam salisilat 2-4%
Sistemik
- Griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25 mg/kgBB sehari. Lama pemberian griseofulvin pada tinea korporis adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi luas atau bila dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan.
- Pada kasus yang resisten terhadap griseofulvin dapat diberikan derivat azol seperti ketokonazol 200 mg per hari selama 2-4 minggu pada pagi hari setelah makan, itrakonazol 100-200 mg/hari selama 2-4 minggu atau 200 mg/hari selama 1 minggu, flukonazol 150 mg 1x/mgg selama 2-4 minggu, terbinafin 250 mg/hari selama 1-2 minggu.
- Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder.
PROGNOSIS
Tinea korporis dan tine kruris mempunyai prognosa baik dengan pengobatan yang adekuat dan kelembaban dan kebersihan kulit yang selalu dijaga
"diambil dari http://www. scribd .com/doc/38007813/Tinea-Corporis-Et-Cruris"
------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
sumber laen cuy....
Ini dia, salah satu penyakit kulit oleh jamur (dermatophytosis) yang mudah dikenali karena bentuknya yang khas dan berpulau-pulau mirip kepulauan Indonesia Raya. Kadas atau kurap bisa menimpa siapa saja, terutama orang-orang di daerah tropis, lembab, panas, gerah dan orang-orang yang mudah berkeringat. Bahkan orang yang mandi lebih 2 kali seharipun atau yang sehari-hari bekerja di tempat ber-AC, masih dapat terkena Kadas. Kali ini kita hanya membahas kadas di badan (termasuk tangan dan kaki) atau di dunia medis dikenal dengan nama Tinea corporis.
Sebagian penderita kadas (Tinea corporis) cenderung mengabaikan penyakitnya kecuali ketika ada anggota keluarga atau teman dekat atau pihak lain yang mengingatkannya. Tak jarang kadas dibiarkan hingga bertahun-tahun sampai memenuhi pinggang dan bokong . (saya mengistilahkan dengan jajaran pulau-pulau Asia Tenggara, saking banyak dan luasnya)
APA PENYEBABNYA ?
Tinea corporis ( di badan) atau Kadas merupakan salah satu infeksi jamur dermatofitosis (dermatophytosis) pada permukaan kulit yang disebabkan oleh jamur dermatophyte. Terbanyak adalah spesies Microsporum canis, Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum. Jenis penyebab berbeda-beda di setiap wilayah dan tempat.
Bentuk (klinis) infeksi jamur dermatofitosis pada permukaan kulit dibedakan berdasarkan tempatnya, diantaranya:
- Tinea Kapitis ( Tinea capitis ). Infeksi jamur yang terletak di kulit dan rambut kepala.
- Tinea Korporis ( Tinea corporis ). Terletak pada kulit wajah, badan, lengan dan bokong.
- Tinea Kruris. Di daerah pelipatan paha, organ genital dan daerah anus. apat menyebar ke bokong dan perut bagian bawah.
- Tinea Pedis. Terletak di kulit tangan dan kaki, sela jari, telapak tangan maupun kaki.
- Tinea Unguium. Infeksi jamur dermatofitosis di kuku.
- Tinea Imbrikata. Bercak bersisik dan melingkar serta terasa gatal.
TANDA TANDA DAN KELUHAN
- Tinea corporis ditandai dengan bercak berbagai bentuk. Terbanyak adalah bentuk annular (seperti cincin) dan iris (sirkuler). Masing-masing bercak dapat bergabung membantuk bercak yang lebih luas.
- Bercak berbatas tegas dengan bagian tepi relatif lebih aktif dan lebih jelas dibanding bagian tengah.
- Pada fase akut terasa gatal, clekit-clekit, terutama jika berkeringat dan cuaca panas.
- Pada Tinea corporis menahun lebih sering diabaikan lantaran tidak menimbulkan keluhan selain keluhan kosmetik.
PENGOBATAN
Prinsip pengobatan ditujukan kepada pemberantasan jamur dan mengurangi keluhan penyerta (simptomatis) serta mencegah reinfeksi selama maupun setelah pengobatan.
Obat-obat yang lazim digunakan, diantaranya:
Anti Jamur Oral (diminum), misalnya:
- Griseofulvin 500 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Hasil pengobatan biasanya mulai nampak setelah memasuki minggu ketiga.
- Ketoconazole 200 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
- Itraconazole 100 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.
- Terbinafine 250 mg, diminum 1×1 sehari, sedikitnya selama 2 minggu.
Anti Jamur Topikal (salep, cream, bedak), misalnya:
- Salep Whitfield. Obat kuno ini kadang masih cukup bagus. Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu.
- Miconazole 2%. (krim, bedak). Dioleskan 2 kali sehari, sedikitnya selama 3-4 minggu. Pada Tinea corporis yang luas dan pada anak balita, dapat dipertimbangkan penggunaan obat luar berbentuk bedak (misalnya: daktarin dan mycorine), 2-3 kali sehari.
- Ketoconazole 2 %. Dioleskan 2 kali sehari, setidaknya selama 2-4 minggu.
Adapun obat-obat untuk meredakan gatal, biasanya menggunakan antihistamin.
Obat-obat tersebut dapat juga diberikan pada Tinea bentuk (klinis) lain berdasarkan hasil pemeriksaan dokter.
FAKTA SEPUTAR PENGOBATAN
Berdasarkan pengamatan selama praktek dan dalam pergaulan di tengah masyarakat maupun pertanyaan-pertanyaan seputar pengobatan infeksi jamur kulit melalui email, pada umumnya penderita kurang memahami bahwa pengobatan jamur memerlukan waktu yang lama, sedikitnya 2-4 minggu. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penjelasan atau mungkin penderita maunya bimsalabim sembuh dalam beberapa hari.
Tak jarang muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini:
Cak, saya sudah minum obat jamur oral dan cream, harganya muahal, tapi udah minum 5 hari koq gak sembuh-sembuh, napa ya ? Apa obatnya gak cocok ?Tolong segera jawab, cak! Darurat nih! … Dah nebus obat anti jamur ratusan ribu, ehhh… setelah seminggu masih gak ilang-ilang. Ada obat yang cepet sembuh gak ?Jamurku udah gak aktif…dah sembuh… koq bekasnya gak ilang-ilang ?Aku didiagosa infeksi jamur oleh dokter kulit. Ada pantangan makanan gak sih ?Dok, selangkanganku penuh jamur, menjalar ke daerah kemaluan. Bahaya gak ?
Dan masih banyak lagi pertanyaan senada yang memerlukan penjelasan tidak hanya sekali, namun adakalanya beberapa kali agar penderita benar-benar memahami bahwa pengobatan jamur kulit memerlukan waktu berminggu-minggu.
Penting diketahui bahwa jamur kulit tidak berbahaya, tidak ada hubungannya dengan golongan darah, tidak ada pantangan makanan dan yang lebih penting seyogyanya mematuhi saran dan anjuran dokter. A
Apabila setelah pengobatan 2-4 minggu ternyata si kadas masih krasan bercokol di kulit, sebaiknya kontrol ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lanjutan atau penggantian jenis obat.
KEGAGALAN PENGOBATAN
Beberapa faktor penyebab terjadinya kegagalan pengobatan, antara lain:
- Penggunaan obat yang kurang tepat, menyangkut jenis, dosis dan lamanya penggunaan.
- Penggunaan obat yang tidak teratur, suka lupa dan bosan.
- Adanya infeksi sekunder yang tidak sekaligus diobati.
- Terjadinya infeksi ulangan (reinfeksi) selama pengobatan maupun setelah pengobatan.
- Terjadinya resistensi obat akibat pengguanaan obat yang tidak teratur dan tidak tepat.
UPAYA PENCEGAHAN
Bagi seseorang yang sedang terinfeksi jamur kulit atau yang relatif mudah terinfeksi jamur berdasarkan pengalaman masa lalunya (pernah menderita infeksi jamur), ada baiknya berupaya mencegah penjalaran dan terulangnya infeksi jamur kulit dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menggunakan pakaian longgar dan sedapat mungkin terbuat dari bahan katun.
- Menggunakan kaos kaki dari bahan katun dan menghindari memakai kaos kaki yang lembab.
- Mengganti pakaian setiap hari dengan pakaian kering. (untuk yang kos-kosan hendaknya tidak membiasakan diri memakai pakian yang tergantung berhari-hari tanpa dicuci … termasuk yang gak kos juga)
- Menggunakan sepatu yang tidak lembab. (jangan lupa menjemur sepatu yaaa)
- Mengeringkan handuk setelah setiap kali digunakan.
- Menghindari memakai pakaian orang lain yang sedang menderita infeksi jamur kulit.
- Mandi dengan air bersih segera setelah mandi di tempat-tempat umum.
- Jika perlu, menaburkan bedak atau bedak anti jamur terutama di sela-sela jari kaki dan pelipatan kulit.
Semoga bermanfaat.
"ngambil dari cakmoki – Blog : http:// cakmoki86 .wordpress.com/"