Definisi
Memori adalah suatu penyimpanan dan penahanan informasi.
Bentuk-bentuk Memori
Memori dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu :
1. memori tersurat (explisit memory)
yang disebut sebagai memori deklaratif atau pengenalan (recognition). Memori ini berhubungan dengan kesadaran yang tidak tergantung pada retensi di hipokampus atau bagian lain lobus temporalis medial. Memori ini dibagi menjadi :
- episodik : ingatan akan peristiwa
- semantik : ingatan akan kata-kata, peraturan, bahasa, dan lain-lain
2. memori tersirat (implisit memory)
Disebut juga memori non deklaratif atau refleksif. Memor ini tidak berhubungan dengan kesadaran. Retensi biasanya tidak berhubungan dengan pemrosesan di hipokampus. Yang termasuk memori ini antara lain kemahiran melakukan sesuatu, kebiasaan dan refleks bersyarat. Tetapi memori tersurat pada awalnya diperlukan untuk kegiatan seperti mengendarai sepeda dan akan menjadi memori tersirat bila telah cukup mahir.
A. nonassociative :
i. habituasi
adalah bentuk belajar sederhana dengan stimulus netral diulang berkali-kali. Saat pertama kali diberikan, stimulus ini bersifat baru dan mencetuskan suatu refleks. Bila stimulus tersebut diulang-ulang, maka respon listrik yang ditimbulkannya semakin kurang. Akhirnya subyek menjadi terbiasa (habituasi) dengan stimulus tersebut dan mengabaikannya.
ii. Sensitisasi
Stimulus berulang akan menimbulkan respon yang lebih kuat apabila stimulus tersebut digabungkan dengan satu atau lebih stimulus yang menyenangkan/tidak menyenangkan.
Contoh : Seorang ibu dapat tidur dalam lingkungan bising tetapi terbangun saat b ayinya menangis
B. associative :
i. classic conditioning
ii. operant conditioning
adalah salah satu bentuk pengondisian dengan hewan yang dilatih untuk melaksanakan tugas untuk memperoleh suatu hadiah atau menghindari hukuman (refleks penghindaran bersyarat)
C. Ketrampilan dan kebiasaan (skill and habits)
D. Penyiapan (priming)
Memori eksplisit
Memori eksplisit merupakan suatu memori pengenalan. Ada hubungannya dengan kesadaran dan sadar. Pengodean memori tersurat meliputi memeori kerja di lobus frontalis dan pemrosesan yang khusus di hipokampus.
Tergantung dari cara penyimpanannya dalam hipokampus dan bagian-bagiannya, misalnya : di bagian lobus temporalis medialis yang terbagi menjadi 2, yaitu :
- untuk kejadian-kejadian à memori episodik
- untuk menyimpan kata-kata dan bahasa à memori semantik
Memori eksplisit à
- merupakan memori yang memerlukan aktivitas inisiasi (misalnya naik sepeda, harus belajar dahulu supaya dapat mengendarainya)
- memori eksplisit dapat menjadi memori implisit jika aktivitas tersebut sudah dipelajari.
Memori eksplisit dan beberapa memori implisit
- Ingatan jangka pendek (Short-term memory )
Short-term memory > tinggal dan akan hilang dalam beberapa detik sampai jam, selama proses di hippocampus. Ingatan jangka pendek kemungkinan disebabkan oleh :
- aktivitas saraf yang berkesinambungan
- fasilitasi atau inhibisi presinaptik
- potensiasi sinaptik
- Ingatan jangka menengah (intermediate memory)
Ingatan yang berlangsung bermenit-menit bahkan berminggu-minggu.
Ingatan ini kadang-kadang akan hilang kecuali jika ingatan menjadi permanent menjadi ingatan jangka panjang
Mekanisme molekuler pada ingatan intermediate
- mekanisme habituatif
efek habituatif pada terminal sensorik terjadi akibat penutupan progresif saluran kalsium di membrane terminal presinaptik
- mekanisme fasilitasi
efek asosiasi neuron fasilitator yang terangsang pada saat yang bersamaan dengan terangsangnya neuron sensorik menyebabkan peningkatan sensitivitas perangsangan yang lama pada terminal sensorik, yang menimbulkan jejak ingatan.
3. Ingatan jangka panjang (Long-term memory)
Long-term memory > menyimpan memori tahunan, kadang-kadang selama hidup
Ingatan jangka panjang merupakan hasil dari perubahan structural pada sinaps-sinaps yang memperkuat atau menekan penghantaran sinyal-sinyal.
Kemampuan structural dari sinaps-sinaps untuk menjalarkan sinyal menjadi meningkat selama adanya jejak ingatan jangka panjang yang sebenarnya.
Memori jangka panjang disimpan di beberapa bagian neokorteks. Beberapa bagian ingatan-penglihatan, penghidu, pendengaran, dan lain-lain-terletak di tiap-tiap daerah korteks yang berperan dalam fungsi-fungsi ini, dan pecahan-pecahan ingatan tersebut akan disatukan oleh perubahan jangka panjang dalam kuatnya penghantaran di hubungan sinaps yang bersangkutan, sehingga semua komponen kea alam sadar apabila memori tersebut diingat kembali. Sekali memori jangka panjang telah dikukuhkan dapat diingat kembali atau diakses oleh berbagai hubungan yang berbeda. Misalnya, memori suatu kejadian yang kuat dapat dibangkitkan tidak hanya oleh kejadian yang sama tetapi juga oleh suatu bunyi atau bau, kata-kata, melihat sesuatu yang berhubungan dengan kejadian tersebut.
Harus ada beberapa jaras untuk setiap memori. Selain itu, banyak memori memiliki komponenemosional atau “warna”. Memori dapat menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Working memory :
semacam short-term memory yang menyimpan informasi dalam waktu yang sangat pendek, sedangkan aktivitas tergantung dari hal tersebut. Memori kerja mempertahankan informasi yang baru untuk beberapa saat sebelum menentukan akan diapakan memori tersebut. Bentuk memori ini memungkikan kita untuk mencari nomer telepon, kemudian mengingatnya selagi kita mengangkat telepon dan memutar nomer telepon tadi.
Memori kerja terdiri atas :
- pelaksana pusat : terdapat di korteks prefrontal
- system pelatihan :
- system verbal : untuk mempertahankan memori verbal
- system visuospatial : untuk mempertahankan aspek visual dan spatial suatu objek.
-
Hipokampus dan Lobus Temporalis Medial
Area untuk memori kerja melibatkan hipokampus dan bagian parahipokampus korteks temporalis medial yang berdekatan. Kerusakan bilateral hipokampus ventral, missal pada penyakit Alzheimer dan proses penyakit sejenis yang merusak neuron-neuron CA1 menyebabkan gangguan ingatan jangka pendek yang hebat. Manusia yang mengalami kerusakan seperti itu memiliki memori kerja dan jangka panjang yang utuh. Proses memori tersirat umunya utuh. Dalam hal ingatan yang disadari, mereka memperlihatkan kinerja yang adekuat bila mereka berkonsentrasi pada apa yang mereka kerjakan. Tetapi bila mereka mengalihkan perhatian walaupun sangat singkat, semua ingatan mengenai apa yang sedang dan akan mereka kerjakan hilang. Dengan demikian, mereka mampu belajar hal-hal baru dan mempertahankan ingatan jangka panjang pralesi, tetapi tidak dapat membentuk ingatan jangka panjang baru.
Hubungan hipokampus ke diensefalon juga berperan dalam ingatan. Beberapa pecandu alcohol dengan kerusakan otak mengalami gangguan ingatan jangka pendek. Kehilangan daya ingat berhungan erat dengan perubahan patologik di korpus mamilaris, yang memiliki hubunganeferen ke hipokampus melalui forniks.
Confabulation : orang ini kurang berhasil bila dilakukan uji ingatan, tetapi akan secara spontan menceritakan hal-hal yang belum pernah terjadi. Keadaan ini disebut juga “berbohong jujur” (“honest lying”). Confabulation terjadi oleh karena kerusakan bagian ventromedial lobus frontalis.
Memori Implisit :
- Tidak tergantung kesadaran.
- Penyimpanannya tidak ada hubungannya dengan proses di dalam hipokampus
- Sekali didapat/diperoleh menjadi sadar dan akan secara otomatis.
Hal ini merupakan priming/utama, yang memudahkan mengingat kata-kata atau obyek dengan ada pemaparan sebelumnya, contoh : mengingat kata-kata dengan menunjukkan beberapa huruf, huruf depannya.
Nonassocitive learning
à mempelajari tentang satu macam rangsang
associtive learning
à mempelajari tentang hubungan satu rangsang dengan rangsang lain
Habitual dan Sensitisasi
Habitual
Suatu bentuk pembelajaran sederhana, dengan diberi rangsang sederhana dan diulang berkali-kali. Rangsang pertama merupakan pemicu dan timbul reaksi dan memberikan jawaban semakin kurang.Akhirnya orang tersebut menjadi biasa terhadap rangsang dan mengabaikannya.
Sensitisasi
Rangsang yang berkali-kali memberikan jawaban makin besar, rangsang beberapa kali yang dapat berbentuk menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Contoh : seorang ibu tetap tidur dengan suara bermacam-macam dari lingkungannya, tetapi akan segera bangun mendengar bayinya menangis.
Refleks conditioning
Suatu refleks yang jawabannya terhadap rangsang sebelumnya sangat kecil atau tidak ada jawaban. Jawaban dapat dicapai dengan memberikan rangsang yang berulang dan dengan bersama rangsang lain yang biasanya menghasilkan jawaban.
Contoh ; Percobaan Pavlov :
Saliva disekresi bila daging di mulut anjing. Bel dibunyikan dekat sebelum daging dimasukkan ke dalam mulut anjing dan hal ini diulang berkali-kali sampai anjing mengeluarkan saliva dengan adanya suara bel, walaupun tanpa ada daging yang diberikan.
Unconditioned stimulus (US) : daging dalam mulut
conditioned stimulus (CS) : bunyi bel
Setelah CS dan US dijalankan berkali-kali, CS kan memberikan jawaban yang asalnya hanya akibat ditimbulkan oleh US
Jika CS diberikan berkali-kali tanpa US, refleks kondision hilang à internal inhibition
Jika hewan coba diganggu oleh rangsang eksternal segera setelah CS diberikan, jawaban kondision tidak akan terjadi à eksternal inhibition
Operant conditioning
Bentuk kondision yang jika hewan coba diberi pelajaran untuk melakukan sesuatu pelajaran agar supaya dapat mendapatkan pujian atau tidak mendapat hukuman.
US adalah keadaan yang senang atau tidak senang.
CS adalah tanda untuk hewan coba untuk mengerjakan pekerjaannya.
Memori transfer interkorteks
Jika kucing atau kera dibuat untuk menjawab satu rangsang visual dengan satu mata tertutup dan kemudian diberi rangsang pada mata yang ditutup à transfer ke satu matanya à jawaban kondision.
Hal ini dapat terjadi walaupun chiasma di potong à rangsang sebelah mata akan diteruskan ipsilateral.
Penyakit Alzheimer dan Demensia Senilis
Penyakit Alzheimer ditandai oleh hiloangnya memori jangka pendek secara progresif diikuti oleh hilangnya fungsi kognitif umum dan kematian pada usia pertengahan.Umumnya kasus ini sporadic tetapi ada juga yang familial. Penyakit ini merupakan penyebab 50-60% kasus demensia senilis. Perubahan-perubahan dini pada penyakit Alzheimer antara lain atrofi hipokampus dan korteks entorhinal.Penurunan jumlah neuron nkolinergik dan neuron lain di korteks serebrum, dan terjadi pengurangan sejumlah besar neuron kolinergik di nucleus basalis Meynert dan nucleus terkait lainnya yang mengandung bahan-bahan sel neuron kolinergik yang berproyeksi di hipokampus, amigdala dan semua neokorteks. Pada penyakit Alzheimer , kadang-kadang dapat terjadi perbaikan kecil yang bersifat sementara dengan pemberian obat-obatan yang bekerja di pusat yang menghambat asetilkolinesterase sehingga menurunkan penguraian asetilkolin, tetapi pengobatan ini tidak memiliki efek pada proses degeneratif yang mendasari.
Penyebab degerasi saraf pada penyakit Alzheimer masih belum jelas. Tanda sitopatologi utama penyakit ini adalah kekusutan neurofibril intrasel, yang sebagian terdiri dari bentuk hiperfosforilasi protein atau yang biasanya berikatan dengan mikrotubul dan endapan (plaque) senilis ekstrasel, berinti β-amiloid (A β) yang dibungkus oleh serat-serat saraf yang berubah dan sel glia reaktif.
Oleh : Dr. Ratna Indriawati M Kes