Konseling genetika kalau diluarneger ibiasanya yang melakukan adalah konselor. Konselor itu bukan pakar genetika ataupun tidak mesti dokter, yang penting orang tersebut paham tentang ilmu genetika. Biasanya seorang pasien yang punya masalah oleh dokternya dirujuk keahlinya untuk mendapat konseling. Nah di Indonesia ini dianggap gak lazim karena, seorang family madicine mestinya mengetahui tentang problem genetika, Bagaimanapun juga kita sebagai calon dokter apalagi nanti kita jadi family medicine harus bias ngasih konseling buat pasien kita tentu saja dengan keter batasan kita. Kalau kita mau ngasih konseling tentang genetika minim deh kita belajar tentang problem dari pasienya. Ilmu-ilmu dan info kita cari sebanyak mungkin barudeh kita panggi pasienya untuk bertemukita.
Contoh kasusnya :
Seorang wanita berusia 35 th berkonsultasi karena sakit dada dan sakit kepala kambuhan yang dimulai sekitar 2 minggu lalu. Tidak ada gejala terkait lain. Pemeriksaan fisiknya normal. Tes EKG dan treadmil hasilnya juga normal.
Ø Dokter mungkin cenderung mengatakan bahawa “tidak ada yang salah denganmu. Itu hanya perasaan kamu saja,”
Ø Dokter mungkin hanya memberikan multi vitamin atau obat simtomasis yang mungkin tidak akan mengurangi keluhan pasien dan mungkin kemudian membawanya untuk berkonsultasi dengan dokter lain.
Ø Dokter mungkin merujuk ke psikolog atau psikiater (dokter jiwa)
Ø Pasien mungkin gak mau melakukanya karena dia yakin bahwa dia memiliki penyakit biomedis
Ø Yang kebih buruknya pasien malah akan membenci tuduhan dokter bahwa ada sesuatu dengan kondisi psikologisnya
Ingat!!!!
Pedoman kedokteran keluarga harus bersifat HOLISTIK (menyeluruh), Biologis Sosial health, psikologis & Cultural. (Kesehatan manusia tidak hanya dpengaruhi oleh faktor biologis saja tapi juga meliputi faktor sosisal, psikologis, dan cultural)
Ada beberapa alasan mengapa pasien butuh konseling :
· Pasien gak punya cukup pengetahuan tentang penyakit atau problemnya
· Pasien atau keluarga yang lagi cemas,marah,depresi dll
· Pasien atau keluarga gak bisa nyelesein masalahnya meskipun mereka punya punya cukup sumber daya
· Pasien atau keluarga berpikir jika harapan mereka tertutup atau udah gak punya harapan lagi
· Pasien atau keluarga gak bisa ngambil keputusan yang penting
· Pasien atau keluarga gak merespon terhadap eduksi-eduksi umum. Dll
Masalah ketergantungan pasien dan keluarga yang berlebihan pada dokter atau petugas kesehatan :
1. Merugikan dokter
2. Merugikan pasien
Nah solusi masalahnya : butuh upaya memandirikan pasien dan keluarga untuk menentukan dan memutuskan sendiri mana yang terbaek buat mereka gtu lho...
Batasan :
Ø Konseling (AVSC, 1995)
Suatu komunikasi tatap muka untuk membantu penderita menetapkan pilihan atas dasar pemahaman yang lengkap tentang dirinya serta masalah kesehatan yang dihadapi secara mandiri
Ø Konseling (sadli, 1988)
Suatu ketrampilan dimana seseorang membantu seorang yang lain dalam membuat keputusan atau mencari jalan untuk mengatasi masalah melalui pemahaman tentang fakta-fakta dan perasaan yang terlibat didalamnya
*Nah dari 2 pernyataan diatas, bisa disimpulkan ada 3 hal utama tentang konseling :
a. Teknik,skill, dan attitude atau sikap
b. Tujuan konseling : membantu seseorang untuk memanage masalahnya sendiri. (bukan menyelesaikan atau ngasih keputusan, tapi bikin bagaimanapasien itu buat nyelesein masalahnya sendiri)
c. Mengguanakan sumber daya sendiri dengan pengetahuan yang didapat dr konselor
Karakteristik yang Benar yaitu:
Tatap muka langsung
~ face to face atau tanpa alat dan perantara
~ termasuk posisi duduk
Membantu pemahaman terhadap diri sendiri
~ usaha nyadarin dan jelasin masalah si pasien itu sendiri
Keputuan dilakukan sendiri
~ kemampuan pasien untuk nentuin keputusan atas masalahnya sendiri
Karakteristik yang Salah yaitu :
Komunikasi biasa
~ exp : telpon, sms.. (gak boleh karena gak bisa liat bahasa non verbalnyalawan bicara)
Wawancara biasa
~ exp : seperti wawancara (tanya-jawab) Anamnesa biasa antara dokter dan pasien
Motivasi
~ kayak penyuluhan cuman ngasih motivasi
Komponen konseling :
· Seperangkat ketrampilan konseling yaitu seperti : perilaku verbal dan non verbal
· Seperangkat pengetahuan yaitu seperti : penyebab gejala, pengobatan, pencegahan, diagnosa, dll.
Tingkatan ketrampilan konseling :
1. Ketrampilan observasi dan memantapkan hubungan baik : tahap paling awal dalam menjaga kepercayaan pasaien
2. Ketrampilan mendengarkan dan bertanya : aktif mendengarkan dan bertanya.
3. Ketrampilan mempengaruhi : mempengaruhi persepsi pasien yg salah.
4. Konfrontasi : tahapa paling sulit menerapkan saran kita ke pasien
Fase kebutuhan pasien : Chatharsis insight action
1. Fase chartasis
Buat klien-pasien tahap ini digunain untuk jelasin atau definisikan masalahnya.
Buat dokter-konselor peran utamanya adalah memahami dan membantu usaha pasiaen buat mahami masalahnya.
2. Fase insight
Tujuan tahap ini buat klien-pasien untuk memperoleh pergeseran dalam pemikiran atau perspektifnya.
Disini ada tantangan atau konfrontasi dari dokter-konselor untuk mendefinisikan ulang masalahnya. Pada akhir tahap ini klien-pasien bergerak kearah tertentu dan akhirnya dia tau kemana dia harus pergi.
3. Fase action
Pada tahap ini klien-pasaien membuat rencana dirinya sendiri dengan bantuan dokter-konselor untuk mengatasi kesulitanya.
Konseling berpusat pada klien-pasien solusi berasal dari pasien dan bukan dari dokter-konselor
Dokter konselor bertindak sebagai pemandu pemikir dan seoran teman.
Faktor-faktor yang mempengaruhi konseling :
· Sarana konseling : yaitu apabila dlakukan di suatu rumah, maka harus ada pembatasa antara tempat pasien dengan ruang tunggu, agar pasien lebih leluasa untuk menceritakan masalahnya. Hindari jangan sampai menggunakan triplek sebagai pembatasnya.
· Suasana konseling : tidak perlu terlihat mewah, yang sederhana saja. Supaya pasien lebih merasa nyaman.
· Pelaksana konseling :
Untuk menjamin keberhasilan, perlu pelaksana yang baik, yaitu seperti :
- Punya minat besar menolong orang lain
- Bersikap terbuka dan berssedia menjadi pendengar yang terbaik
- Mampu berempati dan peka terhadap keadaan dan kebutuhan pasien.
- Mampu menumbuhkan kepercayaan pasien.
Tata cara konseling (secara umum)
GATHER : Greet, Ask and Asses, Tell, Help, Explain, Refer and Return
1. Menyampaikan salam (Greet)
Ø Ciptain suasana yg bersahabat, sambut kedatangan pasien dengan senyuman dan beri perhatian
2. Mengajukan pertanyaan dan menilai (Ask and Asses)
Ø Tanyain sama pasien untuk mengetahui kebutuhan dan perasaan pasien tentang masalah kesehatan yang sedang dihadapi
3. Menyampaikan uraian sesuai dengan kebutuhan pasien (Tell)
Ø Uraikan (menyediakan informasi) tentang masalah yg dihadapi juga kemungkinan jalan keluarnya masing-masing dengan keuntungan dan kerugianya
Ø Kasih kesempatan atau dorongan kepasien buat bertanya
4. Membantu pasien mengambil keputusan (help)
Ø Dokter bantu pasien buat nentuin pilihan dari beberapa alternatif pilihan
Ø Bantuan harus sedemikian rupa sehingga pengambilan keputusan tetap dilakukansendiri oleh pasien bukan oleh dokter
5. Menerangkan selengkapnya tentang keputusan yang diambil (explain)
Ø Sampaikan penjelasan tsb dengan sebaik-baiknya
Ø Sesuain sama pendidikan sosial ekonomi dan budaya pasien
Ø Kasih kesempatan dan dorongan buat bertanya
6. Menjelaskan kunjungan ulang dan merujuk pasien (Return and Rever)
Ø Rencanain kunjungan ulang. Pasien butuh pengarahan tentang kapan ia harus kembali lagi kontrol
Ø Rujuk pasien ke tempat pelayanan lain jika perlu
Konseling genetika
a. Tujuan
Memberikan keterangan kepada pasien atau keluarga tentang penyakit genetik
b. Dignosa genetik
Yang perlu dimiliki seorang konselor :
1. Seperangkat ketrampilan konseling (GATHER)
- Teknik nyampein berita buruk
- Empati
Contoh masalah penyampaian berita buruk :
a. Salah satu pasangan dengan kelompok genetik (dominan autosom)
b. Perkawinan dengan pasangan yang punya kelompok genetik sama (resesif autosom)
c. Anak lahir cacat
d. Adanya pajanan terhadap bahan teratogen
2. Seperangkat pengetahuan tentang penyakit-penyakit genetika (TIM)
Perlu ditegakan diagnosa sebelum konseling dilakukan :
a. Anamnesis : cermat dan hati-hati ya....
b. Pembuatan sislsilah keluarga
c. Pemeriksaaan klinik dismorfologi atau fenotip fisik
d. Pemeriksaan anggota keluarga yang lain
e. Pemeriksaan dermatogfili
f. Pemeriksaan penunjang
g. Konsultasi ahli yang terkait
Pengobatan :
konseling untuk tindakan medik yang akan dilakuakan, meliputi :
a. Pencegahan primer : mencegahkelahiran anak dengan cacat berat
Ø Menghindari perkawinan calon pasangan resiko tinggi
Ø Menghindari pembuahan dll
b. Pencegahan sekunder : untuk menghindari ekspresi gen agar gen tidak menampakan fenotipnya
Ø Memberikan obat-obatan
Ø Mabatasi substrat
Ø Penggantian enzim
Ø Menghindari obat ttt dll
c. Pencegahan tersier : untuk perbaikan atau mengurangi kecacatan yang telah ada
Ø Operasi untuk memperbaiki kecacatan
Ø Fisioterapi
Ø Pengguanaan alat bantu
2 komentar:
Bang mau artikel ini dong. Berguna nih buat OSCE.. Makasiih baaang
hi.. maaf, sekedar ingin meluruskan istilah; paus bukan ikan loh, tapi (seperti yg telah di tulis di profil) mauk kelas mamalia.. therefore, menyebut paus sebagai "ikan paus" terasa sama janggalnya dengan menyebut komodo (kelas reptilia) sebagai "burung komodo"..
salam,
Duan
Posting Komentar